#31haringetikdiblog
Polisi, (seharusnya) adalah seseorang yang bisa dijadikan contoh untuk melindungi dan juga menjaga keamanan banyak orang. Sayangnya... lama-kelamaaan makna akan seorang polisi, khusus di negara Indonesia ini, luntur. Ntah karena memang kinerja yang menurun atau terlalu sombong dengan kostum yang mereka kenakan. Banyak polisi yang merasa dirinya 'tinggi', sehingga bukannya membantu orang lain, justru malah menganggap orang lain 'rendah', bukannya mencari solusi yang baik, justru malah menganggap enteng pengaduan masyarakat, bukannya memperingatkan yang baik, justru menguras kantong orang lain, bukannya tegas sama suatu keputusan, justru labil kayak ABG lagi pdkt. Yaaaa.. itu sebagian bentuk kelunturan citra polisi di mata saya.
Kayak kejadian yang baru aja saya alami tadi siang. Saya menemani seorang teman saya ke kantor polisi untuk mengadukan tindakan kriminal yang baru saja menimpanya. Kejadian itu terjadi kemarin di salah satu daerah di kota Yogyakarta. Mobil teman saya menjadi target pemecahan kaca, lalu tas yang ada di dalamnya diambil. Akibat musibah itu, teman saya mengalami kerugian yang... yaaa cukup lumayan bikin klengerlah kalo buat makan nasi kucing.
Lalu teman saya mendatangi salah satu cabang kantor polisi di Yogyakarta, untuk meminta surat kehilangan, karena buku tabungan yang hilang bersama isi tas lainnya.Kurang lebih isi percakapannya adalah sebagai berikut.
Teman saya (TS) : Permisi Pak..
Saya (S) : Selamat siang..
Polisi (P) : Iya, ada apa ya? (sibuk main game di komputer)
TS : Saya mau bikin surat kehilangan pak..
P : Iya ada apa? (masih sibuk nge-game, kedengeran dari suara komputernya)
TS : Buku tabungan saya hilang pak, kemarin mobil saya dipecah kacanya, terus tas saya diambil..
P : Dimana kejadiannya? (nyelesaiin main game, terus ngeliat ke arah saya dan teman saya)
S : Di daerah selokan mataram itu pak, kalo dari mercu buana lurus aja ke arah selokan..
P : Ke selatan? Apa ke barat? (ke komputer lagi, sibuk ntah ngapain itu)
S : (ga paham) Hmm.. pokoknya kalo dari mercu buana lurus aja nanti ketemu jembatan selokan itu lurus lagi pak.
P : Ya daerah situ emang rawan.. Itu mobilnya ada asuransinya ga? (masih rempong sama komputernya)
TS : Engga pak..
P : Kalo ada asuransinya, tinggal ganti aja sama asuransi. Kalo engga, yaudah ga bisa itu. (enteng banget ngomongnya)
TS : Engga pak, saya bukan mau minta ganti. Saya cuma pengen ngasih tau kalo di daerah situ banyak kejadian kayak gitu...
P : (nyela) Ya emang daerah situ rawan.
TS : Iya makanya, mungkin bisa diadakan razia atau pemeriksaan yang lebih sering, biar ga keulang lagi.
--------------------------------------------------------------------------- *percakapan berlanjut*
Percakapan di atas adalah sepenggal yang menurut saya, cukup menurunkan citra dari polisi itu sendiri. Kurang punya kepekaan untuk mendengarkan dan memperhatikan ketika ada masyarakat yang mengadu, menjadi hal yang menurut saya.. so CUIH banget untuk polisi seperti itu.
At least, kalo emang ga bisa memberikan solusi yang baik dan solutif, si polisi ini bisa memberikan perlakuan yang lebih baik untuk teman saya yang menjadi korban kejahatan, mendengarkan dengan baik kek, ga diselingi dengan game di komputernya kek, paling engga menunjukkan keseriusan kalo dia emang seorang polisi beneran, bukan polisi asal pake kostum.
Hal itu semakin menurunkan citra polisi di mata saya. Belom juga naik citra polisi yang merosot di mata saya karena gagalnya konser Lady Gaga akibat polisi yang labil, sekarang udah ketemu lagi polisi yang cuma asal pake kostum. Ah.. emang aneh negara kita ini.
Kalo polisinya aja kayak gitu, gimana bisa tentram negara kita?
Akhir kata, dear Bapak Polisi bernama Sumarjono yang bekerja di kantor polisi Yogyakarta cabang manapun itu, kalo masih pengen jadi polisi yang disanjung masyarakat, bertindaklah sebagaimana seharusnya polisi bekerja. Jangan cuma pasang kostum polisi dengan pangkatnya aja, tapi pelayanannya.. NOL! Badut aja kalo udah pake kostum, pelayanannya total loh.. Masa kalah sama badut? :p
.SWEET LIKE CANDY, FRESH LIKE MINT, WARM LIKE CHOCOLATE, FUN LIKE COLOUR, VALUABLE LIKE GOLD.
29 May 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment