.SWEET LIKE CANDY, FRESH LIKE MINT, WARM LIKE CHOCOLATE, FUN LIKE COLOUR, VALUABLE LIKE GOLD.


11 June 2012

Lucky Me :)

So lucky to have them, who always support me no matter what, when, where and who I am :")
The Titik! Thank you Girls! Love you :*


The Komedian (minus 3)! Thanks guys! Love you :*
Thanks all! :***

11 Juni 2012, the BIG day

Finally the big day was over..
Iya.. 11 Juni 2012 akan menjadi salah satu hari bersejarah buat saya..
Hari yang ditunggu-tunggu sekaligus ditakuti oleh saya..

PENDADARAN.
Akhirnya masa itu datang dan cukup menghantui hari-hari saya menjelang pertemuan saya dengan ketiga penguji pendadaran saya.

Cukup lama saya memeras otak demi sebuah karya besar yang menjadi syarat utama kelulusan kuliah saya. Skripsi. Nama itu menghantui saya selama kurang lebih 6 bulan. Sejak pertemuan awal saya dengannya, saya mengalami banyak sekali naik turun kehidupan akademis, dari pertengkaran saya dengan ibu saya yang menyuruh saya untuk mencari judul lain (dikira cari judul segampang cari pacar? cari pacar mah gampang, nah cari pacar yang sesuai sama hati kita ini yang susah), belom lagi objek penelitian saya yang sedikit mengalami kendala di tengah-tengah, pasang surut semangat dan mood, sampai pengorbanan banyak hal lainnya. Semua saya jalanin, ga lain dan ga bukan untuk mereka, orang tua saya. The one and only motivation.

Sampai akhirnya datanglah masa dimana saya harus bisa mempertanggungjawabkan tugas akhir saya dalam satu waktu bernama pendadaran. Istilahnya saya harus melalui 1 jam dengan sangat baik dan percaya diri demi masa depan saya. Alhamdulillah saya dibimbing oleh seorang dosen yang kece nan oke, saya menyebutnya pipi, bukan papa, ayah, daddy, bapak, tapi pipi.. biar unyu kayak aurel manggil anang :p
Pipi didampingi oleh dua dosen penguji yang.......................... hmmmmmmmm................... gimana ya saya harus menyebutnya................ hmmmmmmmmmmmm.............. ya pokoknya begitulah.

Seminggu sebelum pendadaran, saya masih merasa biasa aja. Deg-degan sih, tapi masih dalam kategori wajar. H-2 saya baru mulai was-was. H-1 ah udahlah mau ngapa-ngapain juga ga tenang, tidur ga bisa, makan ga nafsu, udah mulai kerasa mual, hati dag dig dug. Nah di hari H, semua perasaan campur aduk! Deg-degan, stres, grogi, mual, mules, seneng, excited, takut, semua jadi perpaduan rasa yang unexplainable. Ga bisa dijelasin dengan kata-kata.


H-45menit, datanglah saya ke kampus. Udah ada beberapa teman saya di kampus, yang datang untuk mendukung saya. Seneng banget rasanya. Tapi tetap.. saya ga bisa menutupi rasa grogi saya.
Dan.. sampailah saya di waktu penentuan. Bisa atau ga bisa, siap atau ga siap, berani atau ga berani, yakin atau ga yakin, saya HARUS bisa, siap, berani dan yakin menghadapi ketiga dosen saya yang udah duduk di depan saya.

Presentasi dimulai.

Slide 1: aman.
Slide 2: aman.
Slide 3: aman.
Slide 4: ..........
"eh bentar, itu Zhondang Pan Kosicki apaan?" salah satu dosen penguji saya memotong.
MAMPUS! "Oh.. itu teknik analisis datanya mas"
"Oh oke, lanjutkan"
FIUUUUH.......
Slide 5: aman.
Slide 6: aman.
Slide 7: aman.
Slide 8: aman.
Slide 9: aman.
Slide 10: aman.
Slide 11: aman.
Slide 12: aman.
Slide 13: aman.
Slide 14: .........
"tunggu..tunggu.. itu poin yang pertama maksudnya apa???" dosen penguji yang sama lagi-lagi memotong.
GLEK! "oh itu maksudnya bla.. bla.. bla.." saya menjelaskan.
"berarti kalimatnya bukan gitu.. itu jadinya menimbulkan interpretasi yang beda"
"oh iya mas"
FIUUUUUUUH.... (udah panik aja saya)

Presentasi selesai, tanya jawab pun dimulai. Sebisa mungkin saya jawab pertanyaan-pertanyaan dari para dosen yang budiman tersebut dengan baik. Rasanya perasaan dag dig dug yang sebelumnya luar biasa menghentak di dada saya berangsur-angsur menurunkan intensitas dag dig dug-nya sampai akhirnya... berhenti. (loh? kok? mati dong karlaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!) Astaghfirlaaaah.. engga engga saya becanda. Akhirnya detak jantung saya mulai sedikit normal dan tenang.
Ntah harus merasa beruntung apa gimana saya mendapatkan 2 penguji tersebut, yang 1 amat sangat pengertian dengan groginya saya, yang 1 lagi bantai abis! Hahaha.. tapi gapapalah, kalo dua-duanya pengertian kan, ga menantang *tsaaaah.. Tapi kalo dapet yang dua-duanya bantai abis juga 'let me die' aja deh..
Setelah pertempuran hampir 40 menit di dalam ruangan, saya pun keluar untuk menunggu hasil akhir, lulus atau engganya. Keluar dari ruangan, saya langsung diserbu oleh teman-teman yang sangat setia nungguin saya diuji. Saya langsung dipeluk erat banget. Saya senang mereka begitu mendukung saya :')
Ga sampe 5 menit, saya dipanggil lagi ke dalam ruangan. Dag dig dug pun dimulai lagi, sampai akhirnya pipi berujar, "Iya kamu lulus, artinya tidak harus ujian lagi. Tapi kami belum memberikan nilai, revisi dulu yang baik, kalo ingin mendapatkan nilai yang maksimal, revisilah dengan maksimal juga", pipi senyum.
DEG! Senyum saya langsung lebar saat itu juga. Rasanya seneeeeeeeeeeng banget! Satu kewajiban saya sudah terlaksana. Meskipun saya masih harus revisi, tapi kata "LULUS" yang terucap dari pipi sangat membuat saya plong.
Akhirnya, pendadaran selesai. Ketiga dosen pun keluar ruangan. Teman-teman saya langsung berhamburan masuk dan memeluk saya lagi. Senang rasanya punya teman-teman seperti mereka. Titik, Komedian, Komunikasi 2008, semuanya. Saya beruntung punya mereka, yang selalu mendukung saya.

Bahagia tak terkira adalah ketika mendengar kalimat bahagia yang meluncur dari bibir ibu dan bapak saya. Akhirnya impian mereka terwujud. Mereka berdua adalah motivasi saya. Kalo saya lagi ga semangat atau ga mood ngerjain skripsi, mereka yang selalu jadi pemacu saya buat ga males. Seneng banget bisa ngebuat mereka bangga. At least.. dengan kata-kata "LULUS".
Terakhir, saya harus mendorong semangat saya lagi buat ngerjain revisian. Semoga bisa cepat selesai dan memuaskan. Amin.. :)

ps: Thank you and Goodluck Komunikasi 2008! Semangat skripsi! :D

31 May 2012

Hati Rasa Musik

#31haringetikdiblog

Wah ga kerasa udah mencapai hari terakhir gerakan #31haringetikdiblog. Yaaa walaupun bolong 10 hari, lumayanlah 50.000-nya tetep masuk kantong sendiri hahaha..
Meskipun gerakannya bikin-bikin sendiri, ngarang-ngarang sendiri, nulis-nulis sendiri, tapi tetep aja bangga loh bisa menunaikan amanah dari diri sendiri hihihi..
Semoga taun depan #31haringetikdiblog ini masih eksis di blog saya dan ga kalah dari gerakan super eksis #31harimenulis :D

Anyway, di postingan ini, saya pengen membicarakan tentang musik.
Bukan tentang tangga nada lagu, kunci-kunci memainkan sebuah lagu atau cara mengarang lagu. Melainkan tentang makna dari sebuah alunan lagu. Makna yang menciptakan suasana. Suasanan apapun itu, senang, sedih, haru, bangga, marah, rindu sampai galau.
Iya.. betapa sebuah musik ini secara sadar ataupun ga sadar bisa memainkan perasaan dan emosi seseorang, ga cuma buat penyanyinya melainkan untuk orang yang mendengarkan.

Saya sendiri termasuk salah satu penikmat musik. Saya senang mendengarkan musik sesuai dengan mood saya. Musik, juga bisa mengantarkan mood saya ke titik paling rendah sampai titik paling tinggi. Ketika mood lagi jelek, saya bisa menaikkan sedikit mood saya dengan mendengarkan lagu-lagu yang bisa bikin kepala dan badan gerak alias joget. Tapi ga jarang juga, ketika saya lagi seneng, terus tiba-tiba keputer lagu mellow yang bikin sedih, saya jadi kebawa galau, apalagi kalo lagunya menyimpan memori. Beeh udah deh selesai!

Demikian juga halnya dengan lirik lagu. Lirik lagu ini memberikan efek paling besar bagi banyak orang, termasuk saya. Makna akan lirik lagu itu ga jarang mewakilkan perasaan atau apapun yang orang rasakan, tanpa bisa diungkapkan. Mau seneng, sedih, marah, kangen, galau, semua perasaan. Apalagi kalo lagi kangen sama orang, terus muterin lagu yang liriknya sendu-sendu kangen ga tersampaikan gitu, aaaahh..... udah minum baygon aja deh.. Lain halnya kalo hati lagi berbunga-bunga, terus dengerin lagu yang liriknya sesuai sama perasaan, bisa bikin mood naik banget.

Nah.. saya tipe orang yang kalo lagi suka sama satu lagu, maka saya akan dengerin lagu itu sampe beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali, sampe saya bosen sendiri. Selain makna lirik yang diresapi dan membawa suasana hati, musik pengiring lirik itu sendiri juga memiliki andil yang lumayan besar. Misalnya lagi sedih, terus dengerin lagu yang liriknya juga sedih dengan alunan musik yang mellow, bawaannya jadi gimanaaaaa gitu....
Ga heran kalo saya sering terbawa suasana juga dengan mendengarkan musik dan meresapi makna liriknya. Mungkin ga cuma saya, semua orang pasti merasakannya..

Itu dia hebatnya musik. Selain untuk didengarkan, juga bisa untuk diresapi dan dirasakan, seolah musik itu adalah hati yang kita sembunyikan tanpa bisa diungkapkan.

30 May 2012

Sukanya Random

#31haringetikdiblog

Semalem saya sempat mengalami susah tidur alias insomnia. Hasil dari susah tidur semalam, adalah sebuah pemikiran random yang ntah darimana saya menemukannya.

Berdasarkan dari pengalaman dan pengamatan yang ada di sekitar saya, saya berpikiran bahwa pacar yang ketemunya ga disangka-sangka akan lebih awet masa pacarannya dibandingkan dengan pacar yang berawal dari pertemanan. Ga tau itu bener apa engga..
Hasil pemikiran random tersebut menghasilkan beberapa analisis sederhana, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya.

1. Biasanya perempuan itu males buat pacaran sama temen laki-lakinya karena udah merasa cocok sebagai teman.
2. Biasanya perempuan itu ga mau merusak suatu hubungan pertemanan hanya karena suatu hubungan berkomitmen dengan teman laki-lakinya.
3. Biasanya perempuan itu menolak teman laki-lakinya untuk menjadi pacar, karena udah memikirkan jangka panjang, misal kalo nanti putus, bisa jadinya hubungannya jadi ga enak. Nah hal semacam itu yang biasanya dihindari oleh perempuan.
4. Biasanya perempuan kalo udah nyaman berteman sama teman laki-lakinya, maka ia akan tetap menganggap si laki-laki sebagai teman atau bahkan sahabatnya.
5. Saya pribadi sebagai perempuan, akan merasakan sesuatu yang berbeda apabila ada laki-laki yang mendekati karena memang tujuannya jelas, bukan dengan menjadikan pertemanan sebagai modus. Kalo mau pendekatan ya pendekatan.
6. Biasanya laki-laki yang udah punya 'perasaan' sama seorang perempuan sejak awal dan bukan naksir-naksir biasa, akan menunjukkan sikap yang berbeda dibandingkan dengan teman perempuannya. Hal itu juga yang bisa dijadikan penilaian oleh seorang perempuan.

Itu sekian hasil analisis sederhana dari pemikiran random saya. Saya sendiri pun ga tau itu bener apa engga. Kalaupun ga semua perempuan merasakan hal itu, paling engga keenam poin itu mewakili apa yang saya rasakan. Tapi saya sendiri juga ga menganggap kalo pasangan yang pacarannya berawal dari temenan itu pasti ga akan lama, atau kalaupun lama pasti ujungnya putus. Ada juga teman-teman saya yang pacarannya berawal dari temenan dan sepertinya baik-baik aja.

Pemikiran random saya di atas, bukan berarti men-generalisir. Itu hanya sebuah rumus yang terlintas di pikiran.
Kalau yang namanya sayang, tulus dan saling melengkapi sih, mau berawal dari temenan kek, mau ga sengaja ketemu di pasar kek, mau ga sengaja tabrakan di jalan kek, mau ga sengaja kenalan di halte bis kek, mau ga sengaja ngeliat di restoran kek, insyaAllah hubungannya akan berakhir dengan indah (kebanyakan nonton FTV si karlo), eh tapi emang bener kok hehehe :)

29 May 2012

Kostum Polisi/Kostum Badut?

#31haringetikdiblog

Polisi, (seharusnya) adalah seseorang yang bisa dijadikan contoh untuk melindungi dan juga menjaga keamanan banyak orang. Sayangnya... lama-kelamaaan makna akan seorang polisi, khusus di negara Indonesia ini, luntur. Ntah karena memang kinerja yang menurun atau terlalu sombong dengan kostum yang mereka kenakan. Banyak polisi yang merasa dirinya 'tinggi', sehingga bukannya membantu orang lain, justru malah menganggap orang lain 'rendah', bukannya mencari solusi yang baik, justru malah menganggap enteng pengaduan masyarakat, bukannya memperingatkan yang baik, justru menguras kantong orang lain, bukannya tegas sama suatu keputusan, justru labil kayak ABG lagi pdkt. Yaaaa.. itu sebagian bentuk kelunturan citra polisi di mata saya.

Kayak kejadian yang baru aja saya alami tadi siang. Saya menemani seorang teman saya ke kantor polisi untuk mengadukan tindakan kriminal yang baru saja menimpanya. Kejadian itu terjadi kemarin di salah satu daerah di kota Yogyakarta. Mobil teman saya menjadi target pemecahan kaca, lalu tas yang ada di dalamnya diambil. Akibat musibah itu, teman saya mengalami kerugian yang... yaaa cukup lumayan bikin klengerlah kalo buat makan nasi kucing.
Lalu teman saya mendatangi salah satu cabang kantor polisi di Yogyakarta, untuk meminta surat kehilangan, karena buku tabungan yang hilang bersama isi tas lainnya.Kurang lebih isi percakapannya adalah sebagai berikut.

Teman saya (TS) : Permisi Pak..
Saya (S) : Selamat siang..
Polisi (P) : Iya, ada apa ya? (sibuk main game di komputer)
TS : Saya mau bikin surat kehilangan pak..
P : Iya ada apa? (masih sibuk nge-game, kedengeran dari suara komputernya)
TS : Buku tabungan saya hilang pak, kemarin mobil saya dipecah kacanya, terus tas saya diambil..
P : Dimana kejadiannya? (nyelesaiin main game, terus ngeliat ke arah saya dan teman saya)
S : Di daerah selokan mataram itu pak, kalo dari mercu buana lurus aja ke arah selokan..
P : Ke selatan? Apa ke barat? (ke komputer lagi, sibuk ntah ngapain itu)
S : (ga paham) Hmm.. pokoknya kalo dari mercu buana lurus aja nanti ketemu jembatan selokan itu lurus lagi pak.
P : Ya daerah situ emang rawan.. Itu mobilnya ada asuransinya ga? (masih rempong sama komputernya)
TS : Engga pak..
P : Kalo ada asuransinya, tinggal ganti aja sama asuransi. Kalo engga, yaudah ga bisa itu. (enteng banget ngomongnya)
TS : Engga pak, saya bukan mau minta ganti. Saya cuma pengen ngasih tau kalo di daerah situ banyak kejadian kayak gitu...
P : (nyela) Ya emang daerah situ rawan.
TS : Iya makanya, mungkin bisa diadakan razia atau pemeriksaan yang lebih sering, biar ga keulang lagi.
--------------------------------------------------------------------------- *percakapan berlanjut*

Percakapan di atas adalah sepenggal yang menurut saya, cukup menurunkan citra dari polisi itu sendiri. Kurang punya kepekaan untuk mendengarkan dan memperhatikan ketika ada masyarakat yang mengadu, menjadi hal yang menurut saya.. so CUIH banget untuk polisi seperti itu.
At least, kalo emang ga bisa memberikan solusi yang baik dan solutif, si polisi ini bisa memberikan perlakuan yang lebih baik untuk teman saya yang menjadi korban kejahatan, mendengarkan dengan baik kek, ga diselingi dengan game di komputernya kek, paling engga menunjukkan keseriusan kalo dia emang seorang polisi beneran, bukan polisi asal pake kostum.
Hal itu semakin menurunkan citra polisi di mata saya. Belom juga naik citra polisi yang merosot di mata saya karena gagalnya konser Lady Gaga akibat polisi yang labil, sekarang udah ketemu lagi polisi yang cuma asal pake kostum. Ah.. emang aneh negara kita ini.
Kalo polisinya aja kayak gitu, gimana bisa tentram negara kita?

Akhir kata, dear Bapak Polisi bernama Sumarjono yang bekerja di kantor polisi Yogyakarta cabang manapun itu, kalo masih pengen jadi polisi yang disanjung masyarakat, bertindaklah sebagaimana seharusnya polisi bekerja. Jangan cuma pasang kostum polisi dengan pangkatnya aja, tapi pelayanannya.. NOL! Badut aja kalo udah pake kostum, pelayanannya total loh.. Masa kalah sama badut? :p

28 May 2012

Random of 'Nano-Nano'

#31haringetikdiblog

Kadang saya bertanya, kenapa masa lalu itu begitu bisa membuat kita terlarut? Larut dalam kenangan, kesedihan, kemarahan, kekecewaan, ketakutan bahkan juga kerinduan. Bahkan ga sedikit yang merasa bahwa masa lalu yang pahit itu akan indah pada waktunya. Ah.. so prek banget itu. Indah pada waktunya? Kapan? Setaun? Dua taun? Tiga taun? Sepuluh taun? Dua puluh taun? Seratus taun? Kapan? Kalopun memang akan indah, itu ga akan indah dengan sendirinya.

Sering kita terjebak dalam masa lalu. Hal itu yang bikin kita kadang jadi terlalu lemah untuk sekedar melangkahkan kaki kita menuju yang lebih baik. Jangankan yang lebih baik, melangkahkan kaki untuk sekedar menikmati hidup pun susah. Ntah itu karena kita yang terlalu tulus atau kita yang terlalu bodoh.

Masa lalu.. Begitu se-nano-nano itukah dirimu? Sehingga membuat kenangan yang menyedihkan dan mengecewakan itu menjadi hal yang dirindukan sekaligus ditakutkan?

26 May 2012

Aku Ada Karna KEPO

#31haringetikdiblog

"Kar, katanya si artis A hamil sebelum nikah ya?? Bener ga??"
"Kar, masa mantannya si B udah pacaran lagi sekarang, padahal baru putus sebulan. Menurut lo dia selingkuh apa engga??"
"Kar, emang bener ya si C itu pacaran sama si D padahal udah nikah sama si E??"
"Kar, kalo twitter di protect, mau ngepoin gimana?"
"Kar, semua akun jejaring sosial dia diprotect, tapi gw pengen tau kabar dia, tapi gw ga mau ngubungin langsung, gw harus gimana biar tau?"
"Kar, ada kabar terbaru apa dari hasil pengamatan lo?"

Oke.... Itu adalah sekian pertanyaan yang pernah dilontarkan oleh sebagian teman-teman saya kepada saya.
Kadang saya suka bingung, kenapa mereka menanyakan hal-hal itu kepada saya. Emangnya dipikir saya ini wartawan infotainment?!

Perkenalkan nama saya Karla. Saya dijuluki Editor In Chief Kepo Magazine oleh teman-teman saya.
Memang sih, bagi saya, kepo itu menyenangkan hahaha.. Kadang bikin sepet juga sih.. Tergantung topik yang mau dikepoin.
Banyak orang bilang, kepo itu cuma buat orang-orang yang penasaran sama kehidupan pribadi orang lain, saya ga bisa menyerang pendapat itu salah. Tapi sebenernya kepo itu ga cuma untuk mengetahui kehidupan pribadi orang lain, tapi juga untuk mencari ilmu. Sesungguhnya kepo itu bisa membuat anda yang tidak tau menjadi tau dan yang tidak mengerti menjadi mengerti hehe.. Dan ga selamanya topik kepo-mengepo itu tentang kehidupan pribadi orang lain, walau kadang ujung-ujungnya bisa terjebak ke dalam informasi kehidupan pribadi orang lain hehe..

Sama halnya kayak topik kepo saya beberapa bulan yang lalu tentang salah satu calon gubernur DKI, yang saat ini sedang menjabat sebagai gubernur di salah satu kota di pulau Sumatera (pasti udah ketebak).
Pada dasarnya saya cuma mau mengulik informasi, kenapa sih beliau ini mau menjabat sebagai calon gubernur DKI, apa juga motivasi beliau mengajukan diri sebagai calon gubernur DKI, dan lain-lainnya. Logikanya ketika saya ingin mengetahui hal-hal tersebut, maka saya akan mencarinya di situs-situs berita di internet. Iya.. saya melakukannya. Ketika rasa penasaran saya terjawab, terbesitlah di pikiran saya, ketika beliau tersandung masalah.... ehem.... perselingkuhan. Lanjut deh saya mencari informasi terbaru seputar masalah tersebut. Lalu saya menemukan fakta-fakta terbaru seputar isu itu.
Nah.. kalo udah begini apakah itu namanya penasaran dengan kehidupan pribadi orang lain?? Iya sih.. dikiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttt.... Hahahaha...

Kepo itu bisa menjadi hal yang menyenangkan, sekaligus menyakitkan. Sebagai seorang kepoers, kita harus pintar-pintar mencari topik dan objek yang kira-kira bisa menghasilkan banyak informasi yang orang lain ga tau. Kayak misalnya, informasi tentang public figure yang di infotainment masih gosip, topik itu akan menjadi topik yang menyenangkan untuk dikulik, dan ketika kita mendapat jawabannya, maka kita akan merasa sangat puas :D
Nah.. ga jarang juga kita terjebak dalam kekepoan itu sendiri. Kayak misalnya... ehem.... ngepoin mantan pacar. Topik yang satu ini, sering merubah sang pengepo menjadi bajing loncat. Gimana engga? Kadang dari satu orang, kita bisa mengepo ke orang lain, orang lain, orang lainnya lagi, bahkan ke orang-orang yang ga kita kenal sekalipun. Dari satu akun, kita akan nyasar ke akun yang lain, yang lain, yang lainnya lagi. Yang ngeselin, pas kita lagi seru-serunya ngepoin, taunya akunnya diprotect. JDAR!! Wah kalo udah gini rasanya petualangan mengepo akan topik itu bakal jadi super panjang hahaha.. Nah itu dia serunya.. Ga jarang juga dari hasil mem-bajing loncat itu, sang pengepo akhirnya jadi sakit hati sendiri, karena tau si mantan pacar (misalnya) udah punya pacar baru, udah punya gebetan atau malah udah ga menganggap kita jadi mantannya. Nah.. semua itu resiko dari mengepo, khususnya ngepoin mantan.
Jadi nih, mendingan kalo baru putus dan belom bisa move on dari mantan, jangan ngepoin dulu, ntar malah jadi sakit sendiri. Tapi kalo udah siap dengan apapun hasil yang diliat ya silahkan..

Intinya aktivitas kepo ini, menyimpan sejuta cerita tersirat yang akhirnya akan terungkap.. setajam silet *malah
 
Powered By Blogger